OLeh;
· Kd virgotama krissanta (1014021016) A
· Luh Gede lisiana (1014021017) A
· Pande Nyoman Suastawan (1014021018) A
Universitas pendidikan Ganesha
Fakultas Ilmu Sosial
Jurusan Pendidikan Sejarah
2011
1.Pertumbuhan dan perkembangan kerajaan Hindu- Budha pada abad IV-VII masehi
1 . Pertumbuhan dan perkembangan kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia.
1.1 letak kerajaan kutai.
Kerajaan kutaii terletak di daerah Kutai , Kalimantan timur , di lembah sungai Mahakam yang menghubungkan ibukota kutai dengan daerah-daerah lainnya di nusantara lewat selat makasar
1.2 Sumber sejarah kerajaan kutai
Kerajaan kutai tergolong kerajaan hindu(bersifat ke Indian) yang tertua. Berita cina tidak mencatat tentang daerah Kalimantan timur sampai selat makasar walaupun di makasar di temukan patung Budha dari tembaga yang di kenal dengan sebutan Budha Sambuaga.Menurut berita cina Kerajaan kutai dikatakan berada di luar jalur perdagangan internasional cina –india . Kerajaan kutai menyatakan dirinya serbagai kerajaan Hindu-Budha karena tidak terjankau dari kekuasaan Funan. Sumber-sumber kerajaan Kutai diperoleh dalam bentuk Prasasti yang dikenal dengan sebutan yupa. Dari prasasti ini dapat diperoleh informasi tentang
1. Silsilah penguasa Kutai yang dimulai dari Kudunga, aswawarman dan mulawarman.
2. Penyelenggaraan upacara korban yang bernama Vaprakeswara Oleh raja Mulawarman.
3. Pemberian hadiah kepada brahmana sebanyak 20.000 ekor sapi.
4. Prasasti ini di buat dalam rangka peristiwa upacra selamatan yang di lakukan oleh mulawarman.
Dari prasasti yang di keluarkan oleh mulawarman dapat di ketahui pendiri dinasti (wangsakrta0 adalah raja Aswawarman, sedangkan Kudungga tidak di anggap sebagai pendiri dinasti karena masih mekaki nama Indonesia berbeda dengan Aswawarman yang memakai nama India(warman). Dari prasasti ini juga dapat di ketahui bahwa Agama yang di anut oleh raja kutai yakni agama Hindu dari paksa siwa .Ini di buktikan dengan sebutan Vaprakeswara (vapraka+iswara, iswara sebutamn siwa), yang artinya tempat pemujaan siwa. Selain itu , bahwa agama yang di anut raja adalah agama hindu yaitu bila dilihat dari nama abhiseka atau pujian yang di berikan raja masalnya, Aswawarman disebut sebagai asuman( dewa matahari). Namun prasasti-prasasti yang di temukan tidak memuat secara pasti kapan berdirinya kerajaan kutai. Prasasti-prasasti yang di temukan memakai tife huruf pallawa yang sama dengan huruf yang ada di kerajaan pallawa di india.
1.3. Keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
Berdasarkan prasasti yang ada dapat di ketahui susunan masyarakat kutai berlapis-lapis atas dasar kasta. Lapisan Brahmana pada awalnya kemungkinan kaum migran dari india yang sengaja di undang ke Kutai untuk meresmikan raja kutai sebagai penganut gama hindu dan menduduki kasta ksatria , hal ini di lakukan pada masa pemerintahan Aswawarman, sedangkan pada masa Mulawarman sudah banyak pendudukm asli yang menduduki kasta Brahman lewat perkawinan dan upacara Vratyastana. Masyarakat kerajaan kutai terdiri atas kaum Brahman, kaum ksatriaa,kaum pekerja , petani dan pedagang. Melihat bentuk tulisan dan bahasa sansekerta kemungkinan yng menulisnya adalah kaum Brahmana india atau orang brahmana Indonesia yang belajar ke india. Dengan demikian prasasti ini di peruntukkan bagi pejabat kerajaan dan kaum bangsawan. Dalam prasasti ini tidak di sebutkan tentang keadaan rakyat, sebagaiman diketahui prasasti tersebut hanya untuk kalangan elite. Mata pencaharian penduduk kebanyakan pertanian atau budaya agraris, selain itu kemungkinan besar mata pencaharian penduduk kutai juga sebagai pedagang.
2.Pertumbuhan dan perkembangan kerajaan Taruma Negara sebagai kerajaan pertama di Jawa.
2.1 Letak kerajaan Taruma Negara.
Kerajaan Taruma Negara terletak di daerah Bogor sekarang, Lembah sungai Citarum, sungai yang menghubungkan ibukota kerajaan dengan daerah-daerah lainnya di luar jawa , lokasi ini di tentukan berdasarkan prasasti taruma Negara yang di temukan berada di daerah bogor. Ibukota kerajaan taruma Negara berada di daerah pedalaaman dan dekat sungai karena basis kebudayaan hindu adalah Agraris. Sungai merupakan sumber kehidupan , sumber air bagi petani serta sarana transportasi intersuler dan internasional.
2.2 Sumber-sumber sejarah Kerajaan Taruma
A. Sumber dari Luar negeri
Penulisan kerajaan taruma Negara berasal dari perbandingan sumber dari luar negeri dan sumber dari dalam negeri. Sumber dari luar ini berupa berita dari barat (timur tengah), india, dan cina. Berita dari timur tengah di peroleh dari kitab Geographika Hypegesis.Dalam kitab ini disebutkan bahwa nama kota agyre terletak di ujing pulau Jabadiau atau lebih dikenal dengan nama Jawadwipa. Berita asing lainnya yakni yang berasal dari cina berangka tahun 132 masehi,disebutkan bahwa raja Ye-tiao yang bernamaa pien meminjamkan materai emas dan pita ungu kerajaannya kepada tiao-pien. G.Ferraan menterjemahkan kata ye-tiao sama dengan jawadwipa. Sumber lainnya yaitu berasal dari berita kronik dinasti soui, yaitu yang menyebutkan pada tahun 528 dan 535 datang utusan dari to-lo-mo yang tterletak di sebelah selatan. Selain itu juga terdapat dalam kronik dinasti T’ang muda pada tahun 666 dan 669. Demikian juga dengan catatan perjalanan I-Tsing abad VII.
B. Sumber dalam Negeri
Sumber dari dlam negeri berupa prasasti dari taruma Negara dan prasasti dari kerajaan Sriwijaya yakni prasasti koota kapur, arca raja sri , dan arca wisnu cibuya I dan Cibuya II. Prasasti taruma Negara berjumlah 7 buah memakai huruf pallawa dan bahasa sansekerta.Ketujuh prasasti tersebut adalah prasasti ciaruteun, prasasti koleangkak, kebon kopi,tugu,pasir awi, muara cianten dan cidanghiang. Dari isi prasasti-prasasti tersebut dapat di kkertahui bahwa nama kerajaan adalah taruman Negara dengan raja yang mengeluarkan prasasti bernama Purnawarman. Melihat isi prasasti tersebut , Purnawarman merupakan cikal bakal dinasti(wangsakarta).Prasasti-prasasti yang di keluuarkan oleh purnawarman tidak menyebutkan angka tahun. Namun yang pasti berdasarkan sumber tertulis di dalam negeri kerajaan taruma Negara berdiri sejak pertengahan abad V (450 masehi)
2.3 Perkembangan kerajaan taruma Negara
Berdasarkan kkronik Cina yang menyebutkan bahwa kerajaan to-lo-mo tahun 666-669 pernah mengirim utusan ke cina mnamun setelah tahun 669 hubungan Cina dengan Taruma terputus , itu berarti keraajaan taruma negaara masih berdiri sampai abad ke VII. Taruma Negara sebagai kerajaan Agraris dan maritim masih mampu berperan penting dalam dunia perdagangan internasional terutama di selat malaka, selat sunda dan laut jawa sampai abad ke VII. Kerajaan taruma tergolong sebagai kerajaan maritime ini di buuktikan dengan tercatatnya taruma dalam catatan para musafir cina. Namun setelah adab ke VII taruma Negara sebagi pemegang peran penting dalam perdagangan di selat sunda , selat malaka dan laut jawa mulai memudar yang disebabkan oleh kemungkinan hancurnya kerajaan taruma Negara dan dikuasai oleh kerjaan lain. Kerajaan lain yang dimaksud yaitu kemungkinan kerajaan sriwijaya yaitu berdasarkan catatan prasasti kota kapur yang menyatakan usaha sriwija menyerang Bumi jawa. Kehancuran kerajaan sriwijaya bukan beraarti menghilangkan sama sekali kekuasaan dinasti raja-raja di jawa barat, melaikan hanya terjadi perpindahan kekuasaan ke daeraah pedaalaaman , menjauhi pusat kerajaan sriwijaya yang akhirnya menjadi kerajaan pasundan.
2.4 keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakaat.
Berdasarkan isi prasasti ciareton di jelaskan baha agama raja purnawarman adalah hindu khususnya pemuja Wisnu. Berdasarkan catatan perjalanan Fa Hsien dikatakan bahwa agama hindu hanya di anuut oleh kelompok elite dari masyarakat taruma,sedangkan rakyat masih menganut kepercayaan aslinya. Penonjolan pemujaan wisnu erat kaitannya dengan symbol dewa wisnu sebagai maniifestasi tuhan. Pengidentifikasian purnawarman sebagai dewa wisnu menunjukan bahwa ia telah member rasa aman dan memperhatikan kepentingan rakyatnya yakni kaum petani sebagai tulang punggung kerajaann karena pertanian sebagai sumber ekonomibagi kepentingan domestic. Isi prasasti yang berisi tentang pembuatan dua terusan untuk menghindari banjir. Ini membuktikan raja sangat memperhatikan rakyatnya. Pembangunan terusan menunjukakan ada usaha raja untuk memperluas daerah pertaniian dalam arti luas sesuai dengan penggambaran dirinya sebagai dewa wisnu yang dengan kasihnya selalu meganugraahkan kemakmuran bagi rakyatnya. Raja purnawarman cukup lama memerintah yakni 22 tahun. Mata penncaharian penduduk taruma Negara yakni pertanian(peternakan, pertanian ssawah dan tegalan), perikanan, pertambangan dan sebagai pedagang intersuler maupun internasional. Kerajaan taruma Negara terletak di jjalur perdagangan yaitu di selat sunda-laut jawa. Masyyarakat taruma Negara terdiri atas struktur masyarakat yag berlapis-lapis yakni dari golongan brahmana, ksatria, weisa dan petani.
3.Pertumbuhan dan perkembangan kerajaan Sriwijaya.
3.1 Masa awal kerajaan Sriwijaya
Nama kerajaan sriwijaya pertama kali di temukan oleh George Coedes pada tahun 1918, berkat studi komperhensifnya dengan prasasti-prasasti sriwijaya dan berita cina maupun dengan sumber india( prasasti nalanda/Piagam Leiden) yang mengemukakakn bahwa sriwijaya bukanlah nama seorang raja melainkan nama sebuah kerajaan yang berpusat di kota Palembang.Prasasti kota kapur menyyebutkan kedatuan sriwijaya (kerajaan sriwijaya) datu sriwijaya(raja sriwijaya) , dan wala sriwijaya (tentara sriwijaya ). Dalaam prasasti Ligor di sebutkan Sivijayandraraja (raja sriwijaya), dalam prasasti raja-raaja 1 yang di kenal dengan nama piagam Leiden 1006 M menyebutkan “marawijayatunggawarman, raja sriwijaya dan kataha (kedah).
3.2 Masalah letak Sriwijaya
Beberapa ahli menyebuutkan letak kerajaan sriwijaya berbeda-beda. Menurut Moens beranggapan bahwa ibukota sriwijaya semula berada di semenanjung melayu( ligor) setelah berhasil menaklukan melayu yang beribu kota di Palembang, ibukota sriwijaya kemudian di pindahkan ke dekat muaara takus dekat kota jambi. Hal ini di dasarkan adanya penemuan bangunan-nbangunan stupa di daerah muara takus.Pendapat ini di dukung pula oleh Soekmono berdasarkan hasil ppenelitian geomorfologinya , jambi lebih tepat sebagai ibu kota karena letaaknya yang strategis, berhadapan langsung dengan lautan terbuka, dan merupakan jalur lalu llintas dari india ke cina, ke laut jawa dan sebaliknya berbeda dengan palembangberada di selat Bangka, hanya merupakan jalur lalu lintass jawa dan Sumatra. Selain itu mmenurut pendapat N.J Krom, J.G. Coedes, H.G.Quintritch wales, K.A. Nila Kanta sastri, Slamet Mulyono, Walters, dan Nia kurniawati berpendapat bahwa letak ibu kota kerajaaan sriwijaya berada di kota Palembang, karena sebagian besar prasastinya di temukan di kota Palembang terutama prasasti kedukan bukit yang menyebutkan tentang susunan birokrasi kerajaan dan merupakan prasasti untuk memperingati kemenangan sriwijaya dalam menaklukkan daerah-daerah di luar Palembang. Letak yang strategis ini , membawa konsekuensi sriwijaya menjadi daerah rebutan bagi raja-raja lain disekitar selat malaka untuk menguasainya karena mendatangkan ke untungan yang besar akibat penguasaan jalur perdagangan di selat malaka.
3.3. Sumber-sumber sejarah kerajaan sriwijaya
Sumber-sumber sejarah kerajaan sejarah berupa 7 buah prasasti, berita asing khususnya kronik dinasti, maupun perjalan para dinasti cina, dan berupa benda-benda peninggalan hasil budaya, stupa pragmen dan kramik cina. Prasasti pertama yang ditemukan oleh H. kern adalah parasasti kota kapur( di pulau Bangka).
A. Prasasti tertua dari kerajaan sriwijaya adalah prasasti Kedukan Bukit 604 S(682 M) yang berisi tentang rasa suka-cita dalam memperoleh kemenangan. Prsassti ini tidak memberikan informasi yang lengkap dan menimbulkan berbagai penafsiran dari beberapa tokoh.
B. Prasasti Talang Tuo 606 S (684 M) yang berisi tentang ajaran-ajaran Budha. Prasasti ini merupakan satu rangkaian dengan prasasti kedukan bukit sebagai prasasti memperingati kemenangan sriwijaya.
C. Prasasti Telaga Batu (di kota Palembang) yang berisi tenttang kutukan-kutukan terhadap orang yang berani melanggar atau menentang raja.
D. Prasasti kota kapur 608 S(686 M) yang berisi tentang kutukan atau persumpahan.
E. Prasasti Karang berahi (daerah Jambi) yang berisi tentang kutukan bagi mereka-mereka yang berani melawan raja yaitu yang di maksud adalah musuh sriwijaya di luar negeri dan masyarakatnya sendiri.
F. Prasasti Palas pasemah yang isinya sama dengan prasasti-prasasti di atas. Prasasti ini merupakan peringatan penaklukan lampung oleh sriwijaya.
G. Pragmen-pragmen di sekitar kota Palembang dan bukit saguntang.
3.4 Perkembangan kerajaan sriwijaya
Tidak ada sumber yang jelas yang menyatakan kapan berdirinya kerajaan sriwijaya. Kekuasaan sriwijaya pada tahap awal berdirinya hanya meliputi daerah Palembang dan sekitarnya. Dilihat dari letak , kota Palembang pada abad ke 7 letaknya belum strategis karena ada di pedalaman menuju laut terbuka di hubungkan dengan sungai musi, karena itu tidak berada tepat di jalur perdagangan internasional di selat malaka.Dilihat dari segi geografi ekonomi kondisi sriwijaya sangat lemah , berbeda halnya dengan melayu dan kedah yang terletak langsung di jalur perdagangan internasional di selat malaka, laut cina sselatan dan laut jawa. Dalam rangka mewujudkan ambisinya untuk menjadi penguasa tunggal dalam biddang polittik, ekonomi dan budaya di kawasan asia tenggara (selat malaka, laut jawa dan laut cina selatan). Sriwijaya melaksanakan politik ekspansi perdagangan kepada kedah dan melaayu. Politik ekspansi ini juuga dilakukan terhadap daerah Bangka, lampung dan jawa. Kemungkinan politik ekspansi dimuali dari daerah daerah yang dekat dengan Palembang dan tidak begitu kuat posisinya , misalnya pulau Bangka dekat dengan Palembang dalam rangka menguasai pelayaran di selat Bangka, menyusul lampung, untuk menguasai jalur perdagangan di selat sunda. Setelah ketiga daerah ini di kuasai barulah kota melayu yang berjarak 15 hari perjalanan di kkuasai. Kemungkinan melayu di taklukan oleh sriwijaya sebelum tahun 682 M. Setelah melayu di kuasai barulah sriwijaya menyerang kedah. Penguasaan kota kedah, karna kkota ini merupakan persingggahan kapal-kapalyang menuju dan datang dari india maupun cina.Ekspansi sriwijaya terhadap jawa di perkirakan terjadi pada tahun 686 masehi berdasarkan keterangan prasasti kota kapur. Diperkirakan yang biserang oleh kerajaan sriwijaya adalah kerajan taruma Negara. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa sriwijaya berhasil menjadi ppenguasa tunggaal di Indonesia bagian barat.Kebesaran dan kejayaan kerajaan sriwijaya sebagai pemegang hegemoni tunggal di kawasan asia. Sumber timuur tengah dapat di ketahui bahwa wilayah ekuasaan sriwijaya sangat luas meliputi kkawasan selat malaka(semenjung malaka) dan pulau-pulau di laut cina selataam dan di kota-kota dagang tersebut berbagai bangsa melakukan aktivitas perdagangan. PAda abad ke XI sriwijaya masih merupakan pengajaran agama Budha yang bertaraf internasional di bawah raja Sudhawaniwarman dari kluarga silendra. Namun pada akhir abad ke 14 sriwijaya mundur dari percaturan politik di kawasan selat malak dan sekitarnya karena di kuasai oleh kerajaan dari jawa.
4.Pertumbuhan dan perkembangan kerajaan melayu.
4.1 Letak kerajaan melayu
Letak kerajaan melayu sama juga seperti letak kerajaan sriwijaya yang mengundang tanda tanya besar tentang di mana sebenarnya letaknya. Beberapa ahli mengatakan bahwa letak kerajaan melayu ada di semenanjung melayu. Selain itu menurut beberapa ahli juga mengatakn bahwa kerajaan melayu berada di sungai Batanghari yaitu daerah jambi. Adanya peninggalan yang menyatakan letak kerajaan melayu ada di jambi yaitu letak melayu lebih strategis daripada Palembang(ibukota sriwijaya)
4.2.Sumber-sumber sejarah kerajaan melayu
Sumber sejarah melayu semuanya berdasarkan berita asing terutama dari catatan perjalanan I-tsing dan kronik dari dinasti cina. Sumber-sumber dari dalam negeri sama sekali tidak ada. Dalam kronik dinasti cina dokatakan bahwa datangnya utusan dari kerajaan mo-le-yeu ke cina. Berdasar perjalanan pendeta Budha dari cina yakni I-Tsing mengatakan bahwa perjalanan menuju india dari ia singgah di mo-le-yeu.
4.3. Perkembangan Kerajaan melayu
Setelah melayu kira-kira pada tahun 685 di tundukan oleh sriwijaya dalam waktu lama melayu tidak muncul lagi dalam panggung sejarah nasional Indonesia. Pada akhir abad ke 13 nama melayu sebagai pusat kekuuasaan di pantai timur Sumatra mulai muncul.Kerajaan melayu di perintah oleh raja Srimat Tribhuwana Mauliarmadewa. Kerajaan melayu menjalin persahaabatan dengan kerajaan singosari. Selanjutnya kerajaan melayu di perintah oleh aditya warman yang kawin dengan dara jingga seorang putrid melayu. Tahun 1347 adityawarman meluaskan daerah kekuasaanya sampai ke minangkabau. Berdasarkan peninggalan prasasti dapat di kettahi bahwa adityawarman seorang penganut agama Budha. Adityawarman memerintah sampai tahun 1375 M setelah itu melayu di perintah oleh anaknya Anangwarman. Kerajaan melayu sampai abad ke 14 sudah tidak lagi memainkan peranaan penting dan bahkan sudah hilang dari percaturan dalam politik nasional maupun internasional.
4.4. Keadaan sosial budayaa kerajaan Melayu
Pengetahuan tentang keadaan masyarakat kerajaan melayu sangat minim.Melayu yang letaknya sangat strategis menjadi rebutan para peenguasa sekitarnya. Berdasarkan peninggalan yang ada di kketahui bahwa agama yang berkembang yang di anut oleh masyarakat kerajaan melayu yaitu agama Budha. Dari segi mata pencaharian penduduk melayu sangat menggantungkan diri dari perdagangan intersuler maupun nasional. Namun demikian seektor pertanian dalam arti luas tetap mendapat perhatian dan menjadi tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan domestic kerajaan.
4.5. struktur birokrasi
Struktur birokrasinya sudah sangat rapi dan mirip dengan kerajaan –kerajaan yang ada di jawa. Ini menjadi perhatian yang sangat penting karena melayu berkembang berkat perdagangan intersuler dan internasional. Pengendalian system pemerintah dilakukan secara rasional dan non rasional.
2. Kerajaan-kerajaan
2.1 Kerajaan Ho-Lo-Tan
Kerajaan nHo-Lo-Tan yang di maksud mungki adalah taruma Negara. Ini di perkuat oleh pernyataan slamet Mulyono, Damais yang menyatakan bahwa Ho-Lo-tan adalah transliterasi dari kata aruteun yaitu nama sebuaah sungai di Bogor.Namun beberapa tokoh menyebutkan bahwa Ho-Lo-Tan berada di semenanjung melayu dan Moes lebih mengidentifikasikannya dengan kalantan di semenanjung melayu timur.
2.2.Kerajaan mo-ho-sin
Dalam catatan perjalanan I-Tsing urutan penyebutan negeri-negeri di laut cina selatan di mulai dari barat ke timur yaitu Mo-Ho-sin disebut setelah Shih-li-fo shih dan sebelum Ho-ling. Kerajaan Mo-Ho-sin terletak di pantai Sumatra atau di laut jawa. Beberapa tokoh menyebutkan Mo-Ho-Sin berada di pantai barat pulau Bangka dan di bekasi di bagian pantai barat.
2.3. To-Lang
2.4. Po-Hwang
Dalam kronik Tai-ping-huan-yu-chi tercatat dua negeri disebutkan secara berurutan yakni Tu-lang dan Po-hwang sebagai nama negeri di laut selatan. Namun Gabriel ferrand mengidentifikasikan kedua nama ini sebagai satu nama To-Lang-Poh-Wang, yang kemudian dilokasikan di daerah Tulangbawang lampung utara.
2.5. Ho-Ling
Ho-Ling diidentifikasikan terletak di pulaau jawa, karena dalam kronik Hsin-tang-shu, jelas disebutkan Ho-Ling tersebut juga She-p’o. Banyak juga yang mengidentifikasikan Ho-lingtersebut nama dari kalingga yang di lokasikan di jawa tengah.Penyamaan Ho-ling dengan kerajaan kalingga sampai saat ini masih belum ada bukti berupa peninggalan-peningggalan prasasti, artefak, maupun bangunan candi.Ada juga yang melokasikan holing tersebut merupakan transliterasi Dari parhyang (dieng), Mamang di pegunungan dieng terdapat peninggalan hindu yang lebih tua dari peninggalan mataram.