Sabtu, 15 September 2012

Sejarah wanita

SEJARAH WANITA
Perekonomian Indonesia Di Tangan Sri Mulyani

Description: E:\Logo Undiksha new\Logo Undiksha RGB 2.jpg
Oleh
·              PANDE NYM SUASTAWAN           (1014021018) A







Jurusan Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu sosial
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja
2012


Perekonomian Indonesia Di Tangan SRI MULYANI
 Sri Mulyani Indrawati (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962; umur 49 tahun) adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010. Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Begitu, dia berkantor di Kantor Bank Dunia, dia praktis meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan. Sebelum menjabat menteri keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008[2] dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versimajalah Globe Asia bulan Oktober 2007
 Sri Mulyani Indrawati lahir  sebagai anak ke 7 dari 10 bersaudara dari pasangan (Alm) Prof.Satmoko dan (Alm) Prof.Dr.Retno Sriningsih Satmoko. Menilik prestasi dan kesuksesan yang ditorehkan oleh Ani saat ini sebenarnya tak dapat dilepaskan dari sosok besar kedua orang tuanya yang membesarkannya dalam lingkungan keluarga yang sangat menghargai pendidikan. Keluarga besarnya kerap dibicarakan banyak orang sebagai representasi keluarga yang sukses di kota Atlas, Semarang.
            Orang tua, tidak dipungkiri adalah memang figur teladan terbaik bagi Ani dan saudara-saudaranya. Sang Ayah memiliki karakteristik khas sebagai sosok pengembira, suka musik, sangat bijaksana, ekspresif, jujur, memiliki Insting kuat untuk melayani orang, serta memiliki Jiwa kepemimpinan yang sangat tinggi, menurut Ani adalah panutan yang sangat berpengaruh baginya. Sementara itu, sang Ibu, di mata Ani adalah sosok yang serius, kutu buku, pekerja keras dan tidak suka pada hal yang berlebihan. Sang Ibu merupakan sosok panutan ibu rumah tangga dengan 10 anak yang sukses di dunia pendidikan dan karier. Dalam usia 45 tahun, sang ibu meraih gelar doktor di IKIP Jakarta, setelah sebelumnya juga menyelesaikan pendidikan masternya di tempat yang sama.
 Kepribadian Sri Mulyani yang lugas dan cerdas mengantarkannya pada pergaulan yang luas. Ia disenangi banyak orang di dalam dan luar negeri. Tak heran jika pada awal oktober 2002 lalu ia terpilih sebagai Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) mewakili 12 Negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group) menggantikan Dono Iskandar Djojosubroto. Dia menjadi perempuan pertama dari Indonesia dan kedua di Asia Tenggara yang menduduki posisi itu. dimana sebelumnya ada seorang perempuan dari Thailand yang pernah menduduki jabatan tersebut.
            Penunjukannya juga di luar kebiasaan. Selama ini sudah ada semacam kesepakatan antara Bank Indonesia (BI) dan pemerintah bahwa jabatan itu merupakan hak BI, sedangkan untuk perwakilan di Bank Dunia hak pemerintah. Namun, kali ini, ia justru dicalonkan Menkeu. Rupanya BI berkenaan melepaskan haknya untuk mencari orang yang tepat dan paling baik guna mewakili kepentingan Indonesia di Dunia Internasional, terutama IMF.
            Ia mengemban tugas mewakili 12 Negara anggota SEA Group di IMF. Tugasnya sebagai executive director terkait dengan pengambilan keputusan (to execute), untuk menentukan berbagai program dan keputusan  (action) yang harus diambil IMF. Jadi, ia tidak hanya mewakili kepentingan Indonesia saja, tetapi mewakili kepentingan Negara-negara anggota di lembaga IMF maupun forum Internasional yang relevan. Posisi executive director memberikan kekuasaan penuh untuk bicara dan menyuarakan pemikiran, pertimbangan maupun kepentingan di Negara-negara kawasan Asia Tenggara yang kebanyakan  masih dalam kondisi berkembang dan miskin. Selain itu, ia juga mempunyai kewenangan untuk melihat dan mengevaluasi, baik kondisi perekonomian Indonesia maupun cara operasi dan prioritas program IMF di dunia. Ia juga mempunyai banyak kesempatan untuk ikut memperbaiki orientasi program IMF di banyak negara maupun mengatasi dan ikut menyelesaikan masalah global, terutama yang berhubungan dengan arsitektur keuangan dunia, governance serta berbagai perkembangan dan pembangunan Institusi yang diperlukan negara yang ingin bergabung dalam system global yang penuh resiko dan ketidakpastian.
            Pasca berkiprah di IMF, sepak terjang Sri Mulyani semakin tak tertahankan lagi. Tak heran jika pemenang pemilu 2004, pasangan SBY-JK pun bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu pada tahun 2004 sebagai Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas. Dia menegaskan hanya ingin bekerja , menunjukkan fungsi Bappenas sebagai wadah konsolidasi dan konsultasi seluruh jajaran kabinet untuk merencanakan kebijakan pembangunan. Setelah diangkat menjadi menteri, ia kemudian meninggalkan jabatan sebagai Direktur Eksekutif IMF untuk Asia.
            Selama berada di posisi ini, ia memiliki pandangan bahwa ada 3 Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi yaitu Fiskal, konsumsi dan Investasi. Jika mengandalkan fiscal, tampaknya berat karena utang pemerintah masih besar. Selain itu, adanya alokasi subsidi yang besar juga membuat ruang gerak untuk mendorong pertumbuhan menjadi terbatas. Ia juga menegaskan, Investasi mutlak dibutuhkan Indonesia saat ini untuk menyokong pertumbuhan ekonomi. Indonesia tidak bisa lagi mengharapkan tingkat konsumsi dan kebijakan Fiskal sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk mendorong peningkatan Investasi, diperlukan perbaikan iklim investasi dan Infrastruktur yang memadai. Di sisi lain, pemerintah juga tidak mungkin secara terus-menerus menggantungkan pertumbuhan ekonomi pada konsumsi.
            Setahun di posisi itu, Sri Mulyani dipercaya menjabat Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar dalam reshuffle KIB yang diumumkan pada 5 Desember dan dilantik pada 7 Desember 2005. Sejak 2008, presiden SBY menunjuknya sebagai pelaksana tugas (Plt.) Menteri Koordinator Perkonomian menggantikan Boediono yang terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia dan ia pun merangkap jabatan Menteri Keuangan. Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan pada masa KIB I itu, ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela-sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke 23 di Dunia versi majalah Forbes pada 2008 dan wanita berpengaruh ke 2 di Indonesia versi majalah Globe Asia pada Oktober 2007.
            Selama menjabat sebagai Menteri keuangan sejak 2005, Sri Mulyani telah membuat banyak gebrakan. Namun dia juga mendapat banyak hantaman dari politikus senayan. Berungkali kebijakannya yang tegas terpaksa lumer oleh manuver politikus-politikus senayan. Dipuji di negeri orang, tetapi dihantam di negeri sendiri.
            Akhirnya Rabu (5/5) tersiar kabar bhwa Sang Kartini baru dari Kota Atlas memilih mengundurkan diri dari kursi nomor satu Lapangan Banteng dan menerima tawaran World Bank untuk menduduki jabatan managing director per 1 Juni 2010, menggantikan Juan Jose Daboub yang juga mantan Menteri Keuangan El Salvador. Dalam pernyataannya lewat surat elektronik, Presiden Bank Dunia Robert Zoellick mengatakan bahwa Sri Mulyani akan mulai bekerja di kantor pusat Bank Dunia di Washington  per 1 Juni. Menurut Zoellick, Sri Mulyani dipilih karena memiliki kemampuan yang unik dan pengalamannya bekerja di Grup Bank Dunia. Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga salah satu kandidat untuk menjadi penasihat utama Zoellick. Berkantor di Washington DC, ia akan didaulat untuk menjadi salah satu dari tiga managing director. Jabatan managing director itu sendiri merupakan jabatan tertinggi kedua setelah president director di Bank Dunia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar